Contoh Cerpen Singkat Tentang Persahabatan (Contoh, Struktur, Alur dan Tema) - Setelah kita membahas definisi, karakteristik, struktur, elemen dan cerita pendek maka kali ini kita akan mendengarkan contoh cerita pendek dari tema pertemanan. Jika dipelajari lebih dalam, ingatlah bahwa cerita pendek ini singkatan dari cerita pendek, dan merupakan salah satu jenis teks dalam bahasa Indonesia selain deskripsi teks, narasi dan lain sebagainya.
Cerita tentang pertemanan kali ini diambil dari referensi sebuah buku semi novel yang memiliki judul serupa yaitu cerita pendek persahabatan yang dibaca admin saat mengunjungi gramedia. Kisah persahabatan itu sendiri memiliki keunikan tersendiri dan ciri khas dari jenis cerita pendek lainnya karena dalam cerita pendek persahabatan ada unsur intrinsik yang memiliki nilai yang mengajari kita untuk menghargai makna persahabatan dan persahabatan. Persahabatan yang dekat dan melekat pada beberapa orang pasti bisa direkam menjadi cerita pendek.
Unsur intrinsik dari cerita pendek tentang persahabatan itu sendiri dapat dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: tema, karakter, latar belakang, plot dan sebagainya yag yang akan kita bahas setelah membaca cerita singkat persahabatan di bawah ini.
Contoh Cerita Pendek Pendek Tentang Persahabatan
Mari kita ingat informasi yang kita dapatkan di artikel sebelumnya yang berjudul Teks Pendek (definisi, Karakteristik, Struktur, Unsur, dan Nilai). Cerita pendek atau cerita pendek ini merupakan bentuk teks yang memiliki sejumlah kata di bawah 10.000 kata yang menceritakan tentang kehidupan manusia berdasarkan fiksi dan legenda. Untuk lebih memahaminya, maka simak saja cerpen singkat tentang persahabatan lengkap dengan diskusi, Groove, Structure dan Theme dibawah ini.
Persahabatan yang Indah
Betapa senangnya menjadi kaya. Hiduplah dengan cukup baik. Apapun yang diinginkan akan terpenuhi. Karena semuanya tersedia. Seperti Tiyas. Anak anak kaya yang menjadi sorotan, Berangkan dan rumah selalu dikawal oleh supir pribadinya dan mobil mewahnya.
Meski kekayaan harta karun tiyas tidak membual. Tidak kalah dengan Tiyas, orang tua Tiyas juga orang yang baik dan ramah, Tidak berdasarkan pada harta karun dalam campuran dan tidak membeda-bedakan orang disekitarnya. Teman-teman Tiyas sangat mencintai dan bertahan di rumah Tiyas karena mereka selalu disambut dengan baik dan diperlakukan seperti keluarga keluarga Tiyas.
Tiyas memiliki teman yang sangat setia yang menyertainya dalam menghadapi liku-liku kehidupan. Tak jauh dari rumahnya Dwi teman tiyas tinggal di desa dekat rumah Tiyas, hanya berpisah dengan RT saja. Tapi sudah hampir dua minggu Dwi tidak mengunjungi Tiyas di rumahnya. "Hmmm Dwi dimana ya mah, Biasanya hampir tiap hari Dwi main disini Tapi ini hampir dua minggu setelah Dwi tidak datang lagi," kata Tiyas. "Mungkin Dwi sakit!" Kata Mama Tiyas. "Yup, ya juga ya mah, siapa yang tahu pasti Dwi lagi sakit. Kalau begitu terlambat Tiyas ingin bertemu dengannya" katanya penuh semangat.
Sudah lima kali Tiyas mengetuk pintu Dwi. Karena menunggu lama tidak terbuka akhirnya Tiyas memberanikan diri untuk bertanya kepada tetangga tentang hilangnya Dwi. Benar saja, Sudah dua minggu Dwi bergabung dengan orang tuanya kembali ke desa. Karena ayahnya dipecat. Akhirnya keluarga Dwi memutuskan untuk kembali ke desa dan memilih menjadi petani.
"Oh, sayang Dwi," katanya pada dirinya sendiri,
Di rumah, Tyas tampak melamun sambil memikirkan nasib sahabatnya yang setia.
"Ada apa dengan Yas? Kenapa kamu tidak seperti biasanya, nampak lesu dan kurang semangat." Tanya Papa sambil menegur.
"Dwi, Pa." Jawab Tiyas
"Ada apa dengan Dwi yang membuatmu sedih, apakah dia sakit?" Tyas menggelengkan kepala pada Dad.
"Lalu mengapa?" Papa menjadi penasaran.
"Dwi sudah pindah rumah, Said tetangga sebelahnya Dwi bergabung dengan orang tuanya kembali ke desa. Kabarnya ayahnya dipecat dalam PHK dan memilih untuk menjadi petani".
Sambil menatap Tiyas papa termenung memikirkan kata-kata tiyas dengan perasaan setengah tak percaya.
"Kalau Papa tidak langsung percaya, tolong tanya deh, sama Pak RT atau ke tetangga lainnya" katanya.
"Lalu apa rencanamu?"
"Kuharap kau bisa membantu Dwi!"
"Maksud Anda?"
"Aku ingin Dwi berada di sini lagi" Tyas memohon dengan agak mendesak.
"Bagus kalau bisa biki kamu seneng Tapi kamu harus bisa mencari alamat rumah Dwi di desa," kata Papa.
Terimakasih atas bantuan pemilik rumah kontrakan Dwi yang akhirnya tiga hari kemudian Tiyas berhasil mendapatkan alamat rumah Dwi di desa tersebut. Dia sangat senang. Kemudian Papa bersama Tiyas datang ke rumah Dwi di sebuah desa terpencil dan lokasi rumahnya masih masuk lagi. Bisa ditempuh dengan menempuh jarak dua kilometer. Kedatangan kami disambut oleh orang tua Dwi dan Dwi. Betapa senangnya hati Dwi saat bertemu dengan Tiyas. Mereka memeluk cukup lama untuk melepaskan kerinduannya. Awalnya Dwi kaget dengan kedatangan Tiyas yang tiba-tiba.
"Maaf Yas, saya tidak punya waktu untuk memberi tahu Anda jika saya ingin pindah"
"Ah, tidak apa-apa, yang penting aku sudah bertemu denganmu dan merasa baik."
Setelah berbicara cukup lama, Papa menjelaskan tujuan kedatangan mereka ke orang tua Dwi. Ternyata orang tua Dwi tidak keberatan, mereka menyerahkan semua keputusan ke Dwi sendiri.
"Dengar, Wik, kemari, mau mengajak kamu untuk bergabung dengan kami ke Surabaya Kami pikir kamu seperti keluarga kita sendiri Bagaimana Wi, apa kamu mau ikut?" Tanya Papa.
"Tentang sekolahmu," lanjut Papa, "Anda tidak perlu khawatir. Semua biaya pendidikan Anda membiarkan ayah menanggungnya."
"Baiklah kalau memang Tuan dan Tiyas ingin saya datang, saya ingin pak, saya juga berterimakasih atas kebaikan anda untuk membantu saya dan keluarga saya."
Lalu Tiyas bangkit dari kursi dan mendekati Dwi. Mata Tyas dipenuhi air mata di matanya. Kini Dwi tinggal di rumah Tiyas. Sementara orang tuanya tetap di desa. Selain bekerja di ladang, mereka juga merawat nenek Dwi yang semakin tua.
Berdasarkan contoh cerita pendek di atas kita bisa menganalisa unsur intrinsik sebagai berikut:
Unsur Instrinsik Cerpen
Tema : Persahabatan.
Tokoh : Tiyas, Papa Tiyas, Mama Tyas dan Dwi.
Watak :Tiyas Suka Menolong, Dwi tidak suka membebani orang lain, Papa Tiyas Baik hati dan ramah, Mama Tiyas : Peduli.
Alur : Maju.
Latar :Tempat - Rumah Tiyas, Rumah Dwi.
Waktu : Siang Hari.
Suasana : Mengharukan.
Sudut pandang : Orang Pertama.
Amanat : Sebagai makluk tuhan kita harus saling tolong menolong Dan Berbagi kepada sesama.
Itulah contoh cerpen tentang persahabatan yang dapat kita simak dan patut untuk kita contoh. persahabatan merupakan hal yang indah jika kita bisa saling enghargai dan memiliki rasa perduli dengan sahabat kita. Terimakasih.
0 komentar:
Post a Comment